Jumat, 09 November 2012

DEMI SEBUAH PENDIDIKAN MEREKA MENANTANG MAUT ...

POTRET KEHIDUPAN : ... DEMI SEBUAH PENDIDIKAN MEREKA MENANTANG MAUT ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Bisa dibayangkan, betapa tingginya harapan mereka terhadap pendidikan dinegri ini. Apakah mereka sedang outbond training ? bukan ini adalah jembatan yang tinggal menyisakan kabel-kabel kecil untuk bergelantungan dan meniti, berani-sangat berani sekali mereka. 

Tidak nampak ada iming -iming hadiah untuk keberanian mereka ini seperti layaknya dalam kuis keberanian, tapi nyawa menjadi taruhan.

Ironi dalam sebuah negri, keberanian dan kejujuran anak-anak ini seolah ingin menampar para petinggi negri ini yang masih disibukkan untuk mengamankan posisi politik, sudah ada yang jadi tersangka saja ngak ada sanksi bahkan pemecatan dari partai yang katanya anti korupsi. 

Bahkan presiden pun bingung, ngurusin rakyat apa ngurusin partainya. Bisa jadi kematian yang disebabkan kelalaian pemerintah ini jauh lebih banyak dibandingkan oleh ledakan bom teroris. 

Bayangkan saja tiap hari ada saja korban kecelakaan karena jalan berlobang, jembatan ambruk, pesawat jatuh dan banyak lagi. Belum lagi mereka yang kelaparan ataupun sakit yang tidak tertangani.

Mau sampai kapan anak-anak ini dikorbankan ? menjadi tumbal kerakusan pihak dan oknum yang lupa tanggung jawabnya. Saya membayangkan, jika anak-anak ini datang ke Lurah mereka atau ke Camat Mereka atau Bupati Mereka atau Gubernur mereka atau Presiden mereka, "sederhana saja pertanyaanya .. apakah bapak atau ibu yang terhormat masih mampu memimpin kami, rakyat Indonesia ?"

Apakah mereka sendirian meniti jembatan ? apakah cuma ada di daerah mereka, maaf teman-teman kecilku, ada banyak temanmu di belahan negri ini yang bernasib serupa denganmu.

Bagi kita apa yang bisa kita lakukan ? jika kita menjumpai kondisi ini dan kita berada di daerah terdekat, lakukanlah langkah nyata, hubungi pemerintah setempat jika belum bergeming tulislah dan undanglah wartawan , kemudian buat alur donasi dan sumbangan dari kawan-kawan kita, suarakan di jejaring sosial. Hubungi yang konsern dengan hal-hal ini terutama lembaga-lembaga amil zakat.

Lakukan yang terbaik yang kita mampu, yakinkan pada anak-anak ini dan anak-anak lain yang senasib, bahwa pendidikan sangat penting bagi mereka dan kita bersama-sama akan terus membersamai dengan usaha terbaik kita.

Keterangan Gambar : ... Murid SD Negeri Cicaringin 3, Kecamatan Gunung Kencana, Lebak, Banten meniti kawat baja menyeberang Sungai Ciliman saat berangkat ke sekolah, Rabu (18/5/2011). Lambannya pemerintah membangun infrastruktur membuat mereka harus rela berjalan kaki sejauh enam kilometer pergi pulang untuk mencapai sekolah dan berisiko terjatuh ke sungai. 

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Bagikan tausiyah ini kepada teman-temanmu dengan meng-klik 'bagikan'/'share' dan undang temen2mu gabung dg klik ‘Invite Your Friends’POTRET KEHIDUPAN : ... DEMI SEBUAH PENDIDIKAN MEREKA MENANTANG MAUT ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Bisa dibayangkan, betapa tingginya harapan mereka terhadap pendidikan dinegri ini. Apakah mereka sedang outbond training ? bukan ini adalah jembatan yang tinggal menyisakan kabel-kabel kecil untuk bergelantungan dan meniti, berani-sangat berani sekali mereka.

Tidak nampak ada iming -iming hadiah untuk keberanian mereka ini seperti layaknya dalam kuis keberanian, tapi nyawa menjadi taruhan.

Ironi dalam sebuah negri, keberanian dan kejujuran anak-anak ini seolah ingin menampar para petinggi negri ini yang masih disibukkan untuk mengamankan posisi politik, sudah ada yang jadi tersangka saja ngak ada sanksi bahkan pemecatan dari partai yang katanya anti korupsi.

Bahkan presiden pun bingung, ngurusin rakyat apa ngurusin partainya. Bisa jadi kematian yang disebabkan kelalaian pemerintah ini jauh lebih banyak dibandingkan oleh ledakan bom teroris.

Bayangkan saja tiap hari ada saja korban kecelakaan karena jalan berlobang, jembatan ambruk, pesawat jatuh dan banyak lagi. Belum lagi mereka yang kelaparan ataupun sakit yang tidak tertangani.

Mau sampai kapan anak-anak ini dikorbankan ? menjadi tumbal kerakusan pihak dan oknum yang lupa tanggung jawabnya. Saya membayangkan, jika anak-anak ini datang ke Lurah mereka atau ke Camat Mereka atau Bupati Mereka atau Gubernur mereka atau Presiden mereka, "sederhana saja pertanyaanya .. apakah bapak atau ibu yang terhormat masih mampu memimpin kami, rakyat Indonesia ?"

Apakah mereka sendirian meniti jembatan ? apakah cuma ada di daerah mereka, maaf teman-teman kecilku, ada banyak temanmu di belahan negri ini yang bernasib serupa denganmu.

Bagi kita apa yang bisa kita lakukan ? jika kita menjumpai kondisi ini dan kita berada di daerah terdekat, lakukanlah langkah nyata, hubungi pemerintah setempat jika belum bergeming tulislah dan undanglah wartawan , kemudian buat alur donasi dan sumbangan dari kawan-kawan kita, suarakan di jejaring sosial. Hubungi yang konsern dengan hal-hal ini terutama lembaga-lembaga amil zakat.

Lakukan yang terbaik yang kita mampu, yakinkan pada anak-anak ini dan anak-anak lain yang senasib, bahwa pendidikan sangat penting bagi mereka dan kita bersama-sama akan terus membersamai dengan usaha terbaik kita.

Keterangan Gambar : ... Murid SD Negeri Cicaringin 3, Kecamatan Gunung Kencana, Lebak, Banten meniti kawat baja menyeberang Sungai Ciliman saat berangkat ke sekolah, Rabu (18/5/2011). Lambannya pemerintah membangun infrastruktur membuat mereka harus rela berjalan kaki sejauh enam kilometer pergi pulang untuk mencapai sekolah dan berisiko terjatuh ke sungai.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Bagikan tausiyah ini kepada teman-temanmu dengan meng-klik 'bagikan'/'share' dan undang temen2mu gabung dg klik ‘Invite Your Friends’

Kamis, 01 November 2012

Dahlan kagumi pria lulusan SD penemu PLTH

Dahlan kagumi pria lulusan SD penemu PLTH

Reporter : Idris Rusadi Putra

Dahlan kagumi pria lulusan SD penemu PLTHPembangkit listrik tenaga hampa (PLTH) temuan warga Malang, Slamet Harianto berhasil mencuri perhatian Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Sebagai bentuk dukungan dan rasa kagumnya kepada pria yang hanya lulusan SD ini, Dahlan mengaku sudah memesan pembangkit tanpa bahan bakar tersebut.
"Saya pesan, ini untuk memberi semangat bagi Pak Slamet yang tidak berhenti berpikir dan kreatif," ungkap Dahlan ketika dihubungi wartawan di Jakarta (25/7)
Bahan dasar PLTH temuan Slamet menggunakan karbon dari batok dan sabut kelapa. Fungsinya, karbon berguna sebagai baterai. Selanjutnya, baterai dari karbon batok kelapa itu, dijadikan alat penggerak untuk menghasilkan listrik.
Terbukti, pembangkit listrik yang sudah dirancang sedemikian rupa itu, mampu menghasilkan tenaga listrik maksimal. 1 fuse dan 3 fuse, menghasilkan kapasitas listri sampai 220vlt dengan kapasitas 1000 hingga 6000 watt. Sedang untuk fuse 3, sanggup menghasilkan 380 fuse dengan kapasitas tegangan diatas 13.000 watt.
Mantan Dirut PLN ini mengaku penasaran dengan teknologi yang ditemukan Slamet. "Saya pesan juga untuk menguji keseriusan dan kebenaran teknologinya," katanya.
Sebelumnya, seorang warga bernama Slamet Harianto berhasil menemukan teknologi penghasil listrik tenaga hampa (PLTH). Slamet tinggal di Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sehari-hari, Slamet bekerja sebagai tukang dinamo di desa tempatnya tinggal.Â
Meski berhasil menemukan alat cangih, pria paruh baya itu, bukan lulusan sekolah tinggi di bidang listrik. Slamet hanya lulusan sekolah dasar (SD). "Dia merakit sendiri alatnya. Elemennya dia buat sendiri ditutup sama arang untuk membangkitkan listrik, tapi detailnya bagaimana saya kurang paham," ucap Wardi, staf Humas Kecamatan Pujon
Alat itu sudah ditemukan Slamet sejak lama. Namun, pemberitaan media yang gencar belakangan ini membuat alat yang ditemukan Slamet itu diketahui banyak orang. Meski mayoritas bahan baku PLTH buatannya berasal dari bahan daur ulang, alat itu tidak menimbulkan polusi.
Slamet melakukan riset pembuatan PLTH mulai 1997 dan pada 2008 berhasil dibuat prototipe pertama bertegangan 380 volt dan berdaya 13 kilowatt. Prototipe pertama ini menjadi tipe kedua: 3 Fase. Tipe ini ditujukan untuk pasar industry. Satu tipe lagi, 1 Fase, dibuat dengan voltase 220 dengan daya minimal 1.000 watt dan daya maksimal 6.000 watt, yang cocok untuk listrik rumahan.
[oer]

Stocks of herbal drink wedang uwuh / wedang larahan are again available ........ The blend consists of: Dried ginger, secang bark, cinnamo...