Jumat, 24 Mei 2013

DIREKTUR Pendidikan Madrasah Dedi Djubaedi memberikan apresiasi kepada 3 palajar yang menggagalkan aksi pemerkosaan

SiswaDIREKTUR Pendidikan Madrasah Dedi Djubaedi memberikan apresiasi kepada 3 palajar yang menggagalkan aksi pemerkosaan yang menimpa seorang remaja putri di bawah umur. Masing-masing dari mereka mendapatkan sebuah laptop.

Achmad Syafi’i, anak seorang pembantu rumah tangga sekaligus siswa SMK Negeri I Tuban jurusan Teknik Komputer mendapat nilai tertinggi se-Jawa Timur

Achmad Syafi’i, anak seorang pembantu rumah tangga sekaligus siswa SMK Negeri I Tuban jurusan Teknik Komputer mendapat nilai tertinggi se-Jawa Timur, yakni 38,20. Demikian diberitakan Detik Surabaya.

Prestasi itu tidak dicapai Achmad Syafi’i secara instan dan mudah. Anak pertama pasangan Pujianto (45) dan Masriati (39), warga Jalan Mojopahit No 28A ini mengaku kalau selalu belajar di luar kebiasaan.

Meski Anak Pembantu, Siswa Ini Raih Nilai UN Tertinggi di JatimRemaja yang akrab disapa Achmad ini menceritakan, Ia tiap hari bangun sebelum pukul 05.00 WIB. Aktivitas pertama yang dikerjakan yaitu ambil air wudhu, lalu sholat subuh. Setelah itu dilanjutkan dengan membuka buku pelajaran sekolah untuk mengingat kembali materi yang kemarin diajarkan guru.

Selanjutnya Achmad mandi dan berangkat ke sekolah. Pulang sekolah ternyata juga bukan waktu bermain, Ia mengikuti bimbingan belajar secara gratis beasiswa dari PT Semen Indonesia.

Senin, 06 Mei 2013

Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) hanya bisa difotocopy satu kali.

Jambi (ANTARA News) - Warga Kabupaten Batanghari, Jambi, diingatkan bahwa Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) hanya bisa difotocopy satu kali.

"Jika dilakukan fotocopy berulang-ulang  "chip" yang penyimpan data di e-KTP akan rusak, sehingga tidak bisa dibaca komputer. Penegasan tersebut tertuang dalam surat Edaran Menteri Dalam Negeri No 471.13/1826/SJ tentang e-KTP," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Batanghari Ardian Faisal, Senin.

Tunjangan Profesi Guru Kacau, Dapodik Dihapuskan

Ketua Umum PGRI Sulistiyo Tunjangan Profesi Guru Kacau, Dapodik Dihapuskan
Minggu, 05 Mei 2013
           

Ketua Umum PGRI Sulistiyo
Tunjangan Profesi Guru Kacau, Dapodik Dihapuskan - Inilah berita paling hangat dari dunia pendidikan. Sampai dengan akhir April kemarin masih banyak guru yang belum menerima hak tunjangan profesinya. Hal ini terkendala akibat data tunjangan profesi guru yang kacau pada aplikasi Dapodik. Carut marutnya masalah SK Tunjangan Profesi Guru 2013 yang sampai saat ini masih banyak belum menerimanya, akhirnya memaksa Ketua Umum Persatuan Guru Indonesia (PGRI) Pusat, Sulistiyo untuk menemui Mendikbud M.Nuh di Jakarta. Dari hasil pertemuan tersebut terdengar kabar bahwa Dapodik akan dihapuskan, bahkan Mendikbud meminta agar tunjangan profesi guru disalurkan melalui PGRI. Benarkah ? Baca liputan selengkapnya disini.  

Kamis, 02 Mei 2013

TIM KHUSUS UNTUK GURU HONORER


TIM KHUSUS UNTUK GURU HONORER

Guru honorer di berbagai daerah menginginkan kejelasan statusnya. Hal ini disampaikan seorang guru honorer ketika audiensi antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh dengan Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGRI). Audiensi sehari menjelang Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ini berlangsung di kantor Kemdikbud, Jakarta.

Stocks of herbal drink wedang uwuh / wedang larahan are again available ........ The blend consists of: Dried ginger, secang bark, cinnamo...